Selasa, 30 Juni 2020

Jual rambut gimbal dreadlocks rasta extension malang

Ready stock rambut Gimbal sambungan rasta bahan rambut asli, ready juga wig gimbal tinggal pake, siap pasang dan siap kirim luar kota luar pulau,wilayah jawatimur bisa sekalian pasang (COD), , wasap koshong delaphan limha tujhuh tigha koshong tigha koshong sathu koshong enham tigha

INFO FAST RESPON SALON GIMBAL
WHATSAPP 085730301063 TELP 081281616135

Minggu, 06 Maret 2016

Pandangan Sebelah Mata Masyarakat Terhadap Orang Ber rambut Gimbal

BOB MARLEY
Bagaimana cara masyarakat memandang orang berambut gimbal dengan sebelah mata, apa masyarakat menilai hanya dari kepribadian luarnya (penampilan) ataukah dari segi kepribadian dalamnya? Konon, sejarah rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa mesir kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal (DREADLOCK). Demikian juga dewa shiwa dalam agama hindu. Australia dan new Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Sebagai ungkapan spritualitas dan tradisional. Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan didaerah barat. Ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spritualitas rambut gimbal dalam agama hindu dan kaum tribal afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. mereka menyebut diri sebagai kaum “dred” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada tuhan. Rambut gimbal para dread inilah yang memunculkan istilah dreadlocks_tatanan rambut para dread. Saat rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an di jamaika. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok rasta ditutup dan mereka dipindahkan kedaerah Kingston, seperti dikota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana music reagge lahir pada tahun 1968. Ketika music reage memasuki arus besar music dunia pada akhir tahun 1970-aan, tak pelak lagi sosok BOB MARLEY dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trendcenter baru dalam tata rambut dan cenderung terlepas dari nilai spritualitasnya. Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetep menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas. Refrensi: www.google.com Disini saya akan coba menguraikan opini saya terhadap permasalahan ini, kenapa masyarakat memandang sebelah mata terhadap orang berambut gimbal? Dari pengalaman saya sewaktu saya berambut gimbal, memang banyak orang memandang saya dengan sebelah mata yang paling utama itu dari kalangan wanita. Kenapa mereka seperti itu? saya dapat memahami kenapa masyarakat (WANITA) memandang dengan seperti itu, karena masyarakat lebih mementingkan kepribadian luarnya. dimata mereka kepribadian luar lebih mencerminkan keadaan baik atau tidaknya dimata orang. Memang ada benarnya juga bahwa kepribadian seseorang dapat dinilai dari kepribadian luarnya, tapi kita harus memastikannya juga dari kepribadian dalamnya. Mungkin bagi mereka orang berambut gimbal lebih mencerminkan kepribadiaan yang tidak Terurus dari segi fisikli, terus dari pengalaman mereka juga orang berambut gimbal lebih identik dengan dunia premanisme dan pecandu obat-obatan (NARKOTIKA). Memang tidak saya pungkiri bahwa orang berambut gimbal dari segi penampilan lebih terlihat kumel atau dekil, tapi bahwasannya kepribadian seseorang tidak selayaknya kita pandang hanya dari segi kepribadian luarnya saja. Saya sendiri pertama kalinya merubah gaya rambut saya menjadi Dreadlock atau rambut gimbal hanya karena keinginan yang tersempil semenjak duduk dikelas 2 SMA dan juga sebagai hair style semata. Disitu saya memutuskankan untuk merubah gaya rambut saya menjadi gimbal, karena saya juga ingin sekali sedikit merubah pandangan sebelah mata masyarakat bahwa orang berambut gimbal tidak selalu identik dengan penampilan dekil/kumel, premanisme dan juga dekat dengan dunia obat-obatan terlarang. Dan Alhamdulillah saya bisa melaksanakannya, dan dibawah ini penampilan saya ketika berambut gimbal (Dreadlock).
Pin 5C0F44E9 Telp/WA 081281616135 
KETIKA SAYA GIMBAL,,,,
Pengalamn saya ketika berambut gimbal waktu saya bertemu dengan seorang ibu kira-kira berumur 50 tahun keatas sewaktu dikreta api, dengan spontannya ketika si ibu itu berhadapan dengan saya si ibu mendadak tertawa. Lalu saya juga dengan spontan bertanya kepada si ibu: # maaf ibu kenapa tertawa? Apa ada yang salah ia sama penampilan saya? # Lalu si ibu pun menjawab: engga kenapa-napa mas, Cuma lucu aja ibu liat penampilan mas yang berbeda dengan orang lain. # Lalu saya pun dengan lega tersenyum ketika mendengar jawaban si ibu, takutnya ada yang salah dengan diri saya. # Si ibu malah kembali bertanya: mas sudah berapa lama rambutnya kaya gitu? Apa engga gatel mas? # Saya pun menjawab dengan senang hati: kira-kira sudah 2 bulan lebih, ia Alhamdulillah bu kalau dibilang gatel apa engganya? ia getel bu. # Si ibu kembali bertanya: kirain ga gatel mas kalau rambut di bikin gimbal gitu, tapi kalau ibu liat ia mas, sebelum-sebelumnya yang pernah saya liat orang lain yang rambutnya kaya mas ko pada dekil ia? Beda sama yang ibu liat sekarang mas rambutnya dibikin gimbal tapi penampilannya rapi g dekil kaya orang-orang yang pernah ibu liat. # Saya kembali menjawab dari perkataan si ibu: makasi ibu, ia kan seseorang tuh kepribadiannya tuh berbeda-beda. Dari pengalaman ini saya mendapat banyak pelajaran positif dan pelajaran negative yang saya dapatkan. Kesimpulan dari opini ini: kita tidak selayaknya memandang atau menilai orang berambut gimbal dengan sebelah mata, karena kepribadian seseorang tidak bisa kita nilai dari kepribadian luarnya saja tapi dari ke pribadian dalamnya juga. Pesan dari opini ini: Saya berharap sebelum anda memandang atau menilai seseorang berambut gimbal dengan sebelah mata, nilailah dulu diri anda seperti apa dimata orang lain. Mungkin diri anda akan lebih buruknya dari orang yang pernah anda pandang dengan sebelah mata! Kritik dan saran anda yang membangun saya tunggu sekarang juga…….

"Muhamad Arisandi"
http://www.kompasiana.com/aristbc/pandangan-sebelah-mata-masyarakat-terhadap-orang-berambut-gimbal_551c0a9781331177019de18c

Pin 5C0F44E9 Telp/WA 081281616135 

Rabu, 29 Oktober 2014

Reggae Malang


 


Band indie dari Malang yang mengusung tema reggae ini, merupakan band yang cukup terkenal disana. "Ketika mendengar kata "Tropical Forest" mungkin orang akan otomatis berpikir tentang kumpulan pohon dan vegetasi yang hijau, tinggi dan rindang bernama hutan tropis. "Tropical Forest" juga seringkali mengingatkan kita pada sebuah habitat bagi satwa liar, serta kawasan resapan air dan pelindung polusi bagi manusia.
Tapi, jika boleh jujur, kami tidak dengan sengaja menyebut diri kami "Tropical Forest" berangkat dari filosofi tersebut. Justru kami punya alasan yang sangat sederhana, dan inilah kami, Tropical Forest".

 

 


Minggu, 20 Juli 2014

JUAL RAMBUT GIMBAL



rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang. Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.




Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.

Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.


Sabtu, 05 Juli 2014

rambut gimbal


 
 
Rambut gimbal
Tampangnya lusuh tak pernah kenal sisiran
Rambut gimbal...
Kalo salah terka pikirannya orang gila
Rambut gimbal, yaya ya ya ya... 
Istilah bule dreadlocks rasta
Dreadlocks rasta dreadlocks rasta
Kalo kau asik mendengar musik mereka 
Pasti kan terasa ingin berdansa 
Kalo kau mencoba bergoyang rasta 
Inilah musik goyang jamaika
Goyang jamaika goyang jamaika
Rambut gimbal
Tampangnya kumuh penampilan agak berbeda 
Rambut gimbal ya ya ya... 
Bob Marley raja music reggae si rambut gimbal
Rambut gimbal, yaya ya ya ya... 
Istilah bule dreadlocks rasta
Dreadlocks rasta dreadlocks rasta
Janganlah kamu memandang curiga
Kalo memang ada orang gila rambut gimbal
Lihat-lihat dieng jawa Si rambut gimbal punya legenda
Punya cerita punya legenda





minat gimbal : hubungi : 081281616135 (tropisland roots wear malang)